In Memoriam : Bang Imad

Terlampir beritanya meninggalnya Bang Imad

Saya kenal beliau ketika mengerjakan dua proyek yang berbeda, CD Interaktif Masjid Salman ITB 2007 dan CD Interaktif Profil UPT Kaderisasi Salman ITB kemaren.

Di dalam CD Interaktif Salman yang terdapat sejarah tentang bagaimana pendirian masjid Salman – masjid kampus pertama di Indonesia – saya mengenal gigihnya para kader awal Salman untuk memperjuangkan pendirian masjid ini. Pada awalnya pendirian masjid ini ditolak oleh Walikota Bandung pada waktu itu. Untunglah adalah salah satu pendirinya yang mempunyai koneksi dengan ajudan pengawal Bung Karno sehingga Masjid ini bisa diresmikan langsung oleh bung Karno (Surat sakti dari Bung Karno bisa dilihat di samping). Beliau adalah salah satu pendirinya.

Lalu pada saat pembuatan CD Kaderisasi Salman, saya diceritakan tentang LMD (Latihan Mujahid Dakwah). LMD ini merupakan program kaderisasi untuk aktivis dakwah kampus Salman. Namanya sempat dirubah beberapa kali saat kepemimpinan Soeharto karena dinilai ekstrem dan terlalu berbau ke-“islaman” dan ke-“agamaan”. Bahkan bang Imad sempat mendekam di penjara gara-gara mengadakan pengajian di Salman. Nah, beliau pun adalah salah satu penggagasnya :).

Jasa beliau sungguhlah besar. Salman ITB mungkin tidak akan pernah seperti sekarang tanpa adanya beliau. Selamat jalan bang Imad. Insya Allah surga menantimu . 🙂

-: Andre Raymond :-

9 Comments

Filed under ITB, Salman ITB

9 responses to “In Memoriam : Bang Imad

  1. mahasiswi bang imad

    BANG IMAD… selamat jalan… semoga ALLAH memeberikan ampunan kepada beliau…
    AMINN

  2. tentangkelinci

    Al-fatehah untukmu bang imad
    guru yg sekalipun belum pernah ku tatap langsung wajahnya.
    Tapi hidayah yang ada ini, salah satunya engkaulah yang menjadi pengantarnya. Bila tanpa ilmu yang kau sampaikan dulu melalui ceramah pagi di tv, mungkin kebodohanku membawa kepada atheisme.

  3. Abdul Wahab

    Al-Faatihah untukmu bang imad
    di usianya yang senja…..pada suatu kesempatan empat bulan sebelum wafatnya, aku sempet bertemu dengannya…..suatu pertemuan yang sudah 10 tahun lamanya aku idamamkan agar bisa bertemu dengan seorang guru, pendidik dan tokoh nasional seperti halnya bang imad….akhirnya pada suatu kesempatan di sore hari, atas izin Allah aku dapat berkunjung ke kediamannya, aku peluk tubuhnya yang renta, aku cium wajahnya yang bersih….. aku terpana dan sedih melihatnya…karena aku sudah tidak dapat berkomunikasi lagi dengannya karena sakit yang dideritanya….sampai akhirnya aku mendengar kabar bahwa bang imad, guru kita semua sudah berpulang ke Rahmatullah. Selamat Jalan bang imad….semoga Allah menerima semua amal baikmu, menghapuskan segala dosamu dan menempatkanmu pada tempat yang terbaik disisiNya. Aaamin. Alfaatihah. dari yang mencitaimu-cucumu. Abdul Wahab bin Syamsuddin bin Djeddan-Medan.

  4. kafey

    selain dari pendiri mesjid salman,dan mengadakan LMD, beliau adalah orang dibalik berdirinya ICMI.
    Selain itu hebatnya pemikiran Bang Imad adalaha beliau maunya Islam itu bersatu, sehingga pada tahun pendirian ICMI beliau sangat dekat dengan Dawam Rahardjo dan Cak Nur (bang Imad yang mendukung Cak Nur maju sebagai presiden)yang dicap oleh sebagian aktivis Islam sebagai kalangan Islam Liberal

    Ps: dre link blog gw dong…hehehe

  5. bayu.an

    ibu saya suka banget denger ceramah bang imad…:)
    InsyaAllah surga menanti beliau..

  6. Eep

    bang imad…
    kapan ada anak bangsa muslim yang seperti dia lagi ya..?
    tegas dan lugas

  7. Waktu bang Imad dipenjara, dan teman2 kami membentuk tim pembela. Kemudian menghadap Pangkopkamtib yang namanya Sudomo, disana ditanya,kenapa bela dia? Dia pembimbing kami pak, dan kalau tidak bebas kami tidak akan lulus. Dan pak Domo kasihan sama mahasiswa2 ini, yang harus lulus. Maka dengan pembelaan sederhana ini, keluarlah bang Imad dari penjara.

    Semoga bang Imad diterima semua amal baiknya, diampuni segala dosana, dalam kedamaian alam kubur. Amien

  8. achyar rusli

    Aku gak kenal Bang Imad dan gak pernah jumpa dan gak pernah dengar ceramahnya dan gak tahu bahwa beliau dah meninggal. Aku lagi iseng baca “Islam alternatif”nya Kang Jalal. Bang Imad beri kata pengantarnya – wah sangat islami dan demokrat sekali. Aku tertarik aku cari di mesin pencari – ketemu. Semoga Bang Imad senang “di sana”. Aku mau coba studi tentang Bang Imad…semoga jadi…amiin…

Leave a reply to Djoko H Cancel reply