Kenangan dari BITS

Sebenarnya proses masuknya saya ke dalam BITS ini sebuah mujizat. Saya yang super sibuk (mungkin 😛 , -red) secara default pasti menolak. Beruntung kerjaan di Unit Pelatihan ComLabs ITB sebagai Internal Monitoring lepas karena restrukturisasi UP. Walhasil saya jadi pengangguran di ComLabs. Kebetulan bu Pimrednya nawarin saya tuk bantu ngedesain cover BITS. Saya terima berhubung malu kalau cuman nyampah di ComLabs. Ngabisin tempat make mekbuk. Lagian kerjaannya lumayan menantang tuk mengasah skill. Cover designer itu diberi wewenang mendesain sebrutal mungkin, batasannya dikit. Yang penting sesuai tema. Kapan lagi saya bisa mendesain full power? :-D.

Beberapa hasil design cover saya

Dalam perjalanannya, saya menjadi kru serbaguna. Nama saya bertebaran di setiap BITs menjadi penulis artikel dan model. Macbook saya pun sempat menghiasi beberapa BITs. Selain itu, karena kru yang beragam kemampuan nulisnya, saya juga bertindak sebagai editor membantu pimred dan senior editor. Beberapa edisi BITs pun saya desain seorang diri dan saya sebarkan hampir sendirian. Rekornya 1000 lebih eksemplar saya sebarkan sendiri saat UTS Kalkulus. 😀 Template isi dan cover pun dirombak supaya lebih fresh. Selain itu juga nyebar beberapa ratus di Sabuga bersama sukarelawan2 dari ComLabs 😀

BITS 10 disebarkan di Sabuga saat PMB

Pengalaman yang paling berkesan itu ketika disuruh mencetak proposal BITs 10 untuk calon pengiklan. Tiga hari tiga malam penuh printer renta saya, Epson C45SX, yang baru saja dipasang infus bekerja tanpa istirahat. Benar-benar tanpa istirahat dalam arti yang sebenarnya. Selama tiga hari itu pula, printernya saya bawa bolak balik ke kampus supaya tidak idle di rumah. Repot juga sih bawa gituan di angkot 😛 Di rumah pun, printer itu tetap jalan. 😀 alhamdulillah belum hancur sampai sekarang setelah dua kali diperlakukan begitu.

Memang melelahkan untuk bekerja sebanyak itu. Akan tetapi, saya selalu percaya bahwa kerja keras itu tidak pernah merugikan. Jika kamu anggap kerja keras itu sebuah pohon, maka ia akan berbuah suatu saat jika dipelihara dengan baik. Berikhtiar akan suatu masalah aja bakalan diganjar dua pahala walaupun salah kan? 😀 Bagi yang jeli, pasti bakalan ngelihat perbedaan yang jauh antara skill desain saya sebelum dan sesudah masuk BITs.

Sebenarnya hikmah yang paling berkesan itu datang dari pimrednya sendiri sih. Bahwa bermimpi itu menandakan bahwa kita berani untuk sukses. Bahwa pemimpin yang hebat itu adalah yang seperti Umar bin Khattab dan Salman Al-Farisi. Yang tidak menghidupi dirinya dari gaji menjadi pejabat.

BITs sejak edisi 9 tidak dibiayai ComLabs karena keterbatasan dana. Bahkan, honor selama satu bulan pun belum dibayar sampai sekarang (yang akhirnya dibayar dengan uang BITS sendiri). Untuk mencari dana, ia melobi ke USDI berkali-kali dan berkeliling mencari sponsor iklan.Seorang diri dia keliling Bandung untuk mencari iklan selama dua edisi spesial, 10 dan 13 . Soalnya gak ada satu pun kru yang mau. Alhamdulillah, usaha itu digubris Allah. Hampir 13juta ia dapatkan sendiri setelah puluhan kali ditolak calon sponsor. Dari uang itu tidak ada satu pun yang masuk kantongnya. Selengkapnya baca di sini aja deh. Cuman pemimpin yang menyayangi krunya yang bisa seperti ini. Cuman pemimpin yang pantang menyerah untuk mewujudkan mimpi agar BITs bisa tetap hadir tiap bulan membagikan ilmu.

Posting terkait :

1. Karikatur Kru BITS + Sejarah Penerbitan BITS
2. Foto Kru BITS
3. Testi untuk Kru BITS dari sang pimred